cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jrk@poltekkes-smg.ac.id
Editorial Address
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang, Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang 50239
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Riset Kesehatan
ISSN : 22525068     EISSN : 24611026     DOI : 10.31983
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016" : 10 Documents clear
PENGETAHUAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP MANAJEMEN NYERI DI INSTALASI GAWAT DARURAT Arief Wahyudi Jadmiko
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.749 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1208

Abstract

Pencapaian manajemen nyeri di Instalasi Gawat Darurat (IGD) kurang optimal. Nyeri adalah penyebab paling umum dengan persentase sebanyak 78%-86% dari pasien datang ke IGD. Pencapaian manajemen nyeri ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mampu memberdayakan faktor eksternal yang dapat mendukung individu dalam layanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung pengetahuan dan kecerdasan emosional dalam manajemen nyeri. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta. Desain Penelitian ini adalah desain observasional analitik kuantitatif cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2014. 30 perawat berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (⍴ = 0.451, ß = 0,146) dan kecerdasan emosional (⍴ = 0,354, ß = 0,149) secara langsung tidak mempengaruhi manajemen nyeri. Manajemen nyeri di IGD secara langsung tidak dipengaruhi oleh pengetahuan dan kecerdasan emosional perawat. Namun, ada faktor perantara lain yang mungkin akan mempengaruhinya. Peningkatan faktor internal dapat dioptimalkan dengan metode formal dan informal dan memodifikasi faktor eksternal seperti dengan menciptakan lingkungan yang nyaman
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM NORMAL Nurniati Tianastia Rullyni; Rahmadona Rahmadona; Astri Yulia Sari Lubis
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.253 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1690

Abstract

Masih banyak kejadian perdarahan ibu postpartum dikarenakan lemah atau tidak adanya kontraksi uterus di bidan praktik mandiri Kota Tanjungpinang. Dengan tidak adanya kontraksi uterus dapat mempengaruhi tinggi fundus uteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum normal. Desain penelitian ini adalah eksperimen posttest only control group dengan jumlah sampel 40 orang ibu postpartum. Sampel di hitung menggunakan rumus uji hipotesis terhadap rerata dua populasi independen dengan teknik sampling randomisasi blok. Perlakuan dilakukan dengan pijat oksitosin selama 2-3 menit setiap hari, dilaksanakan selama lima hari postpartum. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Independent sampel t-test dengan mengendalikan usia, paritas, dan inisiasi menyusui dini. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum normal. 
PERBEDAAN KUALITAS CITRA ANATOMIS PEMERIKSAAN COMPUTED TOMOGRAPHY ANGIOGRAPHY (CTA) AORTA ABDOMINALIS DENGAN VARIASI NILAI THRESHOLD Nisa Izzaty Khoirina; Yeti Kartikasari; Sudiyono Sudiyono
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.455 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1237

Abstract

Aorta abdomen CTA adalah pemeriksaan radiologis minimal invasif dengan media kontras yang masuk melalui pembuluh darah, yang bertujuan menghasilkan radiografi aorta abdomen dengan menggunakan modalitas CT-Scan. Nilai threshold terkait erat dengan perubahan waktu tunda pemindaian yang akan mempengaruhi penambahan vaskular, dan dapat berdampak pada resolusi kontras sehingga akan mempengaruhi kualitas gambar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan CT-Scan 64 slice untuk menilai perbedaan kualitas gambar pada pemeriksaan abdomen CTA Aorta dengan variasi threshold 100 HU, 150 HU dan 200 HU. Uji statistic Kruskal Wallis diikuti oleh uji statistik post hoc Mann Whitney yang digunakan untuk melihat perbedaan variasi threshold. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pemeriksaan abdomen CTA Aorta dengan nilai p less than 0.00 (p less than 0,05). Variasi optimal yang digunakan dalam pemeriksaan pemeriksaan abdomen CTA Aorta adalah pada nilai threshold 150 HU. 150 HU adalah threshold optimal untuk pemeriksaan CTA aorta abdomen dengan variasi nilai threshold antara 100 HU, 150 HU dan 200 HU, namun untuk patologi arteri ginjal sebaiknya menggunakan nilai threshold 100 HU dan 200 HU untuk kelainan pada arteri hepatik.
HUBUNGAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LAMA HARI RAWAT PASIEN ANAK INFEKSI Rijanti Abdurrachim; Malinda Eliyanti
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.211 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1752

Abstract

Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah metode pemecahan masalah yang sistematis dalam menangani problem gizi. Keberhasilan pelayanan gizi di ruang rawat inap berkaitan dengan kepuasan pasien yang dilayani. Kejadian penyakit infeksi tropis di Ruang Rawat Inap Anak Sedap Malam RSUD Ulin Banjarmasin tergolong tinggi. Hasil studi pendahuluan dilakukan terhadap lima (5) orang pasien anak infeksi, hanya tiga (3) diterapkan PAGT dan sisanya tidak diterapkan PAGT. Tingkat kepuasan terhadap PAGT, dari tiga (3) pasien yang diterapkan PAGT, satu (1) menyatakan tidak puas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) terhadap tingkat kepuasan dan lama hari rawat inap pasien anak dengan penyakit infeksi di Ruang Rawat Inap Anak Sedap Malam RSUD Ulin Banjarmasin.Jenis penelitian observasional analitik dengan rancang cohort prospektif. Populasi adalah semua pasien anak penyakit infeksi di Ruang Rawat Inap Anak Sedap Malam Kelas II dan Kelas III RSUD Ulin Banjarmasin, yang telah diterapkan PAGT maupun yang tidak diterapkan PAGT pada bulan Maret 2016. Sampel berjumlah 36 pasien, 18 pasien tidak diterapkan PAGT dan 18 pasien diterapkan PAGT. Variabel yang diteliti yaitu PAGT, tingkat kepuasan dan lama hari rawat. Analisis menggunakan uji korelasi reank spearman (a = 0,05).Responden didominasi oleh pasien berjenis kelamin laki-laki (52,8%) rentang umur 0 s/d 5 tahun (38,9%), diagnosa DHF Grade I (38,9%), tingkat kepuasan tidak puas (38,9%) dan lama hari rawat pendek (77,8%). Ada hubungan antara Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dengan tingkat kepuasan (p-value = 0,000) dan lama hari rawat (p-value = 0,001).Semakin diterapkan PAGT maka pasien semakin puas dan semakin lama hari rawat pasien karena kondisi resiko malnutrisi. Hendaknya peneliti selanjutnya meneliti faktor apa saja yang turut mempengaruhi lama hari rawat pada pasien yang diterapkan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT).
AKURASI PETANDA BIOKIMIA COMP DAN CTX-II SEBAGAI PREDIKTOR AWAL OSTEOARTRITIS GENU Fatimah Fatimah; Sugiyanto Sugiyanto; Emi Murniati; Ary Kurniawati
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.152 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1277

Abstract

Petanda biokimia COMP dan CTX-II sensitif untuk mendeteksi awal terjadinya osteoartritis genu. Namun demikian, bila dilihat dari hasil penilaian citra digital radiografi genu menggunakan Kellgren-Lawrence (KL) grade, ternyata grading osteoartritis genu belum tentu sesuai dengan hasil pemeriksaan kadar COMP dan CTX-II. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan observasional analitik. Sebanyak 36 responden dipilih berdasarkan hasil citra digital radiografi genu proyeksi AP weight bearing kanan dan kiri dengan KL grade less than 2. COMP diambil dari pembuluh darah vena perifer sebanyak 10 ml dan CTX-II diambil dari urin. Penentuan kadar COMP dan CTX-II menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Analisa data dilakukan dengan uji Receiver Operating Characteristic (ROC) dan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat akurasi kadar COMP terhadap osteoartritis genu; sensitifitas 96,30%, spesifisitas 33,33%, prediksi positif 81,25% dan prediksi negative 75% terhadap prevalensi OA 75%, serta terdapat hubungan yang signifikan (p = 0,041) dengan kekuatan hubungan kuat (0,778). Sedangkan tingkat akurasi kadar CTX-II terhadap osteoartritis genu; sensitifitas 59,26%, spesifisitas 77,78 %, prediksi positif 88.89% dan prediksi negative 38.89% terhadap prevalensi OA 75%, terdapat hubungan yang tidak signifikan (p = 0,121) dengan kekuatan hubungan lemah (0,305). Petanda biokimia COMP lebih akurat dalam menentukan diagnosa osteoartritis genu dibandingkan petanda biokimia CTX-II.
MENGENAL PENYAKIT HEMOLITIK PADA BAYI BARU LAHIR Feri Arosa
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.994 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1836

Abstract

 Karya tulis ini berjudul “Mengenal Penyakit Hemolitik Pada Bayi Baru Lahir”. Dalam penyusunannya, karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka yang bersifat teoritis melalui pengkajian literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hemolitik pada bayi yang baru lahir disebut juga erytroblastosis fetalis adalah penyakit anemia hemolitik akut yang disebabkan oleh anti-D. Adapun pengertian lainnya mengenai HDN yaitu proses penghancuran sel darah merah bayi yang berpotensi mengancam nyawa janin atau bayi yang baru lahir. Gejala yang biasanya terjadi yaitu cairan ketuban berwarna kuning dan mengandung bilirubin, pembesaran hati, limpa, dan penumpukkan cairan di perut janin, sekitar paru-paru atau di kulit kepala, penyakit kuning, anemia, dan Hyperbilirubinemia. Pengobatan hemolitik pada bayi yang baru lahir dapat dilakukan dengan cara transfusi tukar, transfusi intra uterin, foto terapi, dan plasma pheresis. Pencegahan yang dilakukan untuk memperkecil kemungkinan bayi mengalami HDN, yaitu dengan melakukan tes darah atau dengan menyuntikan Imunoglobulin anti-D kepada ibu Rh negatif selambat-lambatnya 72 jam setelah melahirkan dengan dosis 300 ug.
PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN WORTEL TERHADAP BERBAGAI TINGKAT NYERI DISMENORE PADA MAHASISWA Puji Hastuti; Sumiyati Sumiyati; Fajaria Nur Aini
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.1 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1362

Abstract

Di Indonesia angka kejadian dismenore (nyeri haid) sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder. Untuk mengatasi dismenore wanita di Indonesia banyak menggunakan jamu berbahan alami namun belum banyak yang menggunakan wortel. Wortel sendiri mengandung Beta karoten yang mempunyai efek analgetik jika diberikan dalam dosis tertentu. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemberian air perasan wortel terhadap berbagai tingkat nyeri dismenore pada mahasiswa. Penelitian berjenis korelasi dengan pre eksperimental design pretest-posttest one group design. Variabel bebas air perasan wortel dan variabel terikat berbagai tingkat nyeri dismenore. Sampel penelitian adalah mahasiswa sejumlah 25. Hasil analisis Wilcoxon Match Paired Test didapatkan Asymp. Sig 0,001 (p less than 0,05) maka Ha diterima dan Ho di tolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian air perasan wortel terhadap berbagai tingkat nyeri dismenore pada mahasiswa dengan p=0,001. Disarankan bagi para remaja atau dewasa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai dismenore dan menjadikan jus wortel sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi nyeri dismenore.
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN CARDIOVASCULAR ENDURANCE PADA ANAK USIA SEKOLAH 10-12 TAHUN DI SDN PLUMBON 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG Silvia Rahmawati; Budiyati Budiyati; Nina Indriyawati
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.203 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.2730

Abstract

[THE INFLUENCE OF SKIPPING EXCERSICE TO INCREASED CARDIOVASCULAR ENDURANCE ON SCHOOL AGE CHILDREN 10-12 YEARS  IN ELEMENTARY SCHOOL PLUMBON 02 SURUH SUB –DISTRICT SEMARANG REGENCY] The current phenomena, many children and parents who ignore the importance of sports to physical fitness and endurance of the heart. Cardiovascular endurace which will both improve the working abilities of the child with greater intensity and longer without fatigue. The purpose of this research was to describe the influence of skipping exercise to increased cardiovascular endurance on school age children 10-12 years.The type of research used was pre-experimental research designs with one group pre-post test. The sample consists of 21 children of school age 10 – 12 years old. The entire sample was given skipping workouts as much as 8 times within 10 minutes of each meeting and implemented in the morning between 07.00 – 09.00 pm. The implementation of the pre-and post test-test using Rockport Walking Fitness Test to assess cardiovaskular endurance. The results of the analysis of simple paired t-test showed that there is a difference between data pre-and post test-test with p value = 0000. There was an influence of skipping exercise to increased cardiovascular endurance on school age children 10-12 years. 
SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DEMAM BERDARAH BERBASIS GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) DI KOTA SEMARANG Siti Masrochah; Edy Susanto; Irmawati Irmawati
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.798

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan eksplorasi perancangan. Metode yang digunakan pada pengembangan sistem informasi ini adalah dengan menggunakan FAST yang dimulai dari studi pendahuluan, analisis kebutuhan, pengembangan sistem, penyusunan perangkat lunak dan evaluasi sistem yang telah dirancang. Pendekatan untuk pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara maupun Focus Group Discussion (FGD). Analisis data dilakukan dengan melihat skor akhir penilaian responden terhadap kinerja sistem informasi yang telah dinilai responden. Hasil penelitian menghasilkan suatu sistem informasi tentang surveilens Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit yang berbasis Geographic Information System (GIS), dan terpadu dengan basis data yang di entri berdasarkan formulir W2 di Puskesmas maupun Rumah Sakit. Informasi yang dihasilkan dapat menunjukkan adanya peta lokasi kejadian KLB disertai dengan indikator warna sebagai tanda peringatan yang meliputi hijau menandakan aman, kuning menandakan adanya tanda-tanda KLB, dan merah sebagai indikasi KLB Demam berdarah maupun penyakit lainnya. Sistem informasi juga dapat menampilkan analisis KLB yang telah terjadi, dan dilengkapi analisis deskriptif. Hasil Evaluasi sistem yang diperoleh memiliki kelebihan dibanding dengan pemantauan manual, dikarenakan sistem telah dikembangkan berbasis web, sehingga berfungsi secara multi user dan mempercepat kompilasi data, sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan pemantauan kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit tertentu, termasuk demam berdarah.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT), ASUPAN ZAT GIZI DAN RIWAYAT REPRODUKSI DENGAN KEPADATAN MINERAL TULANG PADA WANITA PRE MENOPAUSE Ana Yuliah Rahmawati
Jurnal Riset Kesehatan Vol 5, No 2 (2016): NOVEMBER 2016
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.71 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v5i2.1569

Abstract

Jumlah wanita pre menopause yang menderita osteoporosis belum diketahui secara pasti tetapi risiko osteoporosis pada wanita cukup tinggi. Menganalisis hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT), asupan zat gizi dan riwayat reproduksi dengan kepadatan mineral tulang pada wanita pre menopause Rancangan penelitian crosssectional, berlokasi di kecamatan Genuk, Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dan subyek penelitian sebanyak 60 orang. IMT dihitung berdasarkan berat badan (kg)/ tinggi badan (m)2, asupan zat gizi diukur dengan kuesioner food frequency semi kuantitatif, riwayat reproduksi dengan kuesioner dan kepadatan mineral tulang dengan ultra sound bone densitometry. MT subyek penelitian 43,3 %  kategori normal. Tingkat kecukupan vitamin A,C,D; mineral Ca dan Fe tergolong rendah,sedangkan protein dan P tergolong cukup. Rerata usia pertama kali menstruasi 12,7 tahun + 1,33, rerata paritas 2,2 kali + 0,79, rerata usia pertama kali hamil 23,9 tahun + 3,62 dan rerata lama menyusui 19,3 bulan + 7,36. Rerata t-score Kepadatan mineral tulang -1,31 + 1,17 dan sebagian besar subyek penelitian (50%) termasuk osteopenia, 30 % normal dan 20% osteoporosis. Semua variabel independen tidak ada yang berhubungan dengan t-score kepadatan mineral tulang, akan tetapi ada kecenderungan positif pada IMT; asupan protein; vitamin A, D;mineral Ca,P,Fe; usia pertama hamil dan lama menyusui. Kecenderungan negatif pada vitamin C, menarche dan paritas. IMT, asupan zat gizi dan riwayat reproduksi tidak berhubungan dengan kepadatan mineral tulang, hanya umur yang bekorelasi negatif dengan kepadatan mineral tulang.

Page 1 of 1 | Total Record : 10